Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa diuntungkan dengan puluhan anak-anak magang yang bekerja di Balai Kota DKI Jakarta untuk membantunya mengurusi Ibu Kota.
Berkat anak magang tersebut Ahok dapat mengetahui 21 lokasi di Jakarta yang dapat berpotensi banjir namun pompa penyedot airnya masih bermasalah.
"Ada beberapa tempat, makanya ini saya mau presentasi (di rapat pimpinan). Saya tahu dari mana? Saya turunkan anak-anak magang," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/2/2016).
Ahok menegaskan dirinya sudah tidak lagi meminta kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI yang bekerja di Dinas Pekerjaan Umum untuk memberikan informasi soal rumah pompa penyedot air yang ada di Jakarta. Dengan adanya puluhan anak-anak magang Ahok merasa lebih diuntungkan.
"Kalau dulu kita minta sama orang PU tolong dong masuk ke smart city foto lokasi pompa, sekarang minta anak magang dua orang, dua orang seluruh Jakarta beres," jelas Ahok.
Menurut Ahok, sebenarnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah tidak lagi membutuhkan pegawai yang begitu banyak. Banyaknya PNS DKI banyak juga pengeluaran anggaran setiap tahunya untuk menggaji mereka.
"Nah kalau gitu kita butuh pegawai banyak nggak di DKI? Nggak butuh. Rekrut anak magang aja dua bulan tiga bulan. Kalau kerja pegawai gaji mahal, belasan juta paling rendah, habiskan Rp18 triliun (pada APBD setahun), terus kelakukan nggak kerja," jelas Aho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar